Kaget [Part 2]

1616 Kata

Suasana dapur restoran siang itu sibuk seperti biasa. Suara panci berdenting, aroma bawang dan mentega memenuhi udara, dan semua staf tampak fokus pada pekerjaan masing-masing. Romy tengah menyiapkan bahan untuk membuat saus, sementara Asih sedang memotong beberapa jenis sayur.. Tak ada satupun yang menyangka kalau dua tamu penting akan datang tanpa pemberitahuan. Hingga pintu dapur perlahan terbuka— dan langkah sepatu hak pendek terdengar menapak lembut di lantai. “Selamat siang,” suara lembut itu terdengar menenangkan, tapi cukup untuk membuat semua kepala menoleh serentak. Romy dan Asih langsung menegakkan tubuh mereka. Seketika, dapur yang semula riuh mendadak sunyi. Di ambang pintu berdiri Gia, dengan senyum hangat tapi sorot mata yang penuh rasa ingin tahu, sementara Zio berdiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN