Iri Hati [Part 1]

1907 Kata

Romy membuka mulut, siap menjelaskan—tapi Asih lebih cepat. Dengan nada yang membuat Romy langsung tegang, ia menjawab lantang, “Iya! Gia itu sekarang jadi istri pemilik restoran tempat ibu sama kakakmu kerja.” Asih mendengus keras. “Dia pasti pakai pelet!” Sela langsung menoleh ke ibunya dengan mata membesar. “Pelet, Bu?” Asih mengangguk mantap, tanpa rasa ragu. “Iya lah! Kamu pikir siapa yang mau sama dia? Wong dia udah tua! Nggak mungkin ada lelaki mapan mau nikah sama dia kalau nggak ada sesuatu.” Romy langsung meletakkan sendoknya, wajahnya menegang. “Bu, jangan bilang kayak gitu—” Namun Asih belum selesai. “Dan sekarang dia lagi pura-pura hamil,” lanjutnya sambil mencomot tempe orek. “Pasti biar dapat warisan. Tadi di restoran di umumkan kehamilannya. Ibu nggak percaya! Dia it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN