Hari Minggu pagi Rani sudah selesai membuat sarapan untuk seluruh orang di rumah. Dia tersenyum puas saat hasil makanan buatannya telah tersaji dengan rapi di meja makan. Rani memandang jarum jam yang telah menunjukkan pukul enam pagi. Dia akan membangunkan Rafa dan Reza yang masih terlelap di kamar masing-masing, lalu mereka akan sarapan bersama. Rani berjalan menaiki tangga menuju ke lantai atas. Dia akan membangunkan Reza terlebih dahulu sebelum pergi ke kamar Rafa untuk membangunkannya. Namun, ketika tiba di puncak tangga teratas, Rani melihat Reza sudah keluar kamar dengan penampilan yang tampak rapi seperti akan pergi. “Kamu sudah bangun, Kak? Aku baru akan membangunkan kamu,” kata Rani, menyapa Reza yang berjalan ke arahnya. “Iya, Ran,” sahut Reza, menghentikan langkah di depa