95. Dua Laki laki

1751 Kata

Pian mendekatiku. Dia menggenggam kedua tanganku. "Wajah lo yang dulu, sama Rindu itu bagaikan pinang dibelah dua. itu lah kenapa gue sampe terobsesi sama rindu. Itu karena gue kehilangan lo hel." Tunggu aku masih saja loading. Bahkan aku membiarkan Pian menggenggam tanganku dengan erat. Aku sungguh tidak bisa bicara apapun. "Kemudian setelah tahu kalau lo merubah wajah lo, karena kecelakaan itu, gue marah sama kakak gue. Marah benget. Awalnya gue mikir, kalau yang gue sukain itu wajah lo yang dulu. Tapi kenyataannya, setelah tahu kalau lo itu Rahel yang dulu. Gue anehnya masih tetap cinta sama lo. Meski gue alihin perasaan itu pada Raya. Namun tetap saja, setelah semakin sering ketemu lo. Rasa itu semakin hadir." Dan kutarik tangan ini. "Ta-tapi gue jarang banget ketemu lo. Dan gue pik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN