"Kamu sibuk?" Pertanyaan Argan membuatku terpaku. Bukan! bukan aku masih belum move on darinya. Aku hanya merasa terlalu repot jika harus menangani dua lelaki bersaudara ini sekaligus. "I-ya." jawabku gugup. Argan meraih pergelangan tanganku, namun dengan repleks aku menariknya kembali. "Sorry, gue sibuk." Memilih mengambil jalan tengah dan berjalan ke bagian soundsystem. Mereka sudah menghubungi aku kalau di sana sedang ada masalah. "Gimana Gus?" aku bertanya pada Agus, yang ternyata sedang ikut memeriksa. "Udah oke, kok. Lo kan ada di ketring?" tanya Agus. Dia tahu kalau aku sedang mengecek ketring. "Ada Raya." jawabku. "Oh, syukurlah. Kayanya gue butuh istirahat. Boleh ya gue ke belakang buat ngerokok dulu?" pintanya. Aku mengangguk setuju. "Pergilah," Kemudian aku mencari kurs