32

1040 Kata

Mendengar suara tawa sang mama mertua begitu keras membuat Shila berani mengangkat kepalanya dan menatap mama mertuanya yang kini juga menatap Shila. "Hmmm ... Arga nakal sekali? Maafkan anak mama, ya, Shila," ucap Melisa lembut. Shila kembali menuduk. Ia tidak siap dengan pertanyaan fokus seperti yang barusan di ajukan oleh Melisa. Arga memang nakal tapi Shila suka. Lalu letak salahnya bukan hanya di Arga saja, tetapi Shila juga ikut andil bersalah. "Hei ... Shila ..." panggil Melisa sambil duduk di samping Shila. Shila diam saja. Ia takut sekali. Ia tahu, ia salah. Melisa pasti marah besar soal ini. Apalagi, mereka belum nikah secara SAH, baru akan menikah besok siang. Malahan sudah melakukan hal -hal yang seharusnya di haramkan bagi pasangan yang belum menikah. "Ma -maafkan Shila,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN