33

565 Kata

Seharian berdiri di atas pelaminan dan menyalami semua tamu undangan yang keluar masuk ke rumahnya. Belum lagi keduanya harus tersenyum dan bersikap ramah padahal menahan rasa lelah. Kini, Shila sudah duduk di sofa kamarnya dengan kedua kaki di angkat ke meja. Sandal blink -blink dengan hak tinggi itu sudah di lepas dan di geletakkan begitu saja di lantai. Tubuhnya menyandar di sandaran sofa dengan kedua mata tertutup. Kebaya putih dan kain panjang itu masih melekat di tubuhnya. Sama sekali belum di buka. Shila terlalu lelah. Ia hanya ingin merebahkan tubuhnya dan beristirahat sampai pagi. Bahkan ia lupa untuk makan seharian ini. Tok ... Tok ... Tok ... Ceklek ... Ketukan di pintu kamar Shila tak ada teriakan dan di akhiri pintu yang terbuka lalu di tutup lagi. Hal itu sama sekali tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN