Shila menyerah. Lebih tepatnya ia pasrah saja setelah Arga bicara dari ke hati dan menakutinya dengan sebuah pernyataan yang jujur membuat Shila syok. Apa itu? Ya, Arga bilang, "Hati -hati. Kamu itu perawan dan kamu bisa saja hamil karena perbuatan semalam. Apalagi aku juga amenyemprotkan benihku di rahim kamu. Benihku juga banyak sekali. Kalau kamu hamil gimana? Kamu yakin, bakal hidup sendiri dan mengurus anak kamu sendiri?" Shila cuma bisa diam, bingung, mau marah, kesal dan lebih tepatnya dadanya terasa gado -gado sekali. Saat ini, Shila sudah duduk di kursi depan tepat di samping Arga yang sedang menyetir. Arga ingin membawa Shila pulang ke rumahnya. Ia ingin memperkenalkan Shila kepada kedua orang tuanya sebagai calon istri. Walaupun Melisa, Mama Arga sudah lebih dulu mengenal S