Selvira datang dengan balutan gaun mewah, rambutnya tertata rapi, dan riasan wajahnya sempurna. Ia tersenyum penuh kemenangan saat memasuki rumah besar Kakek Uta. Tatapannya langsung tertuju pada Shila dan Arga yang sedang sibuk di dapur. Senyumnya mengembang lebih lebar, menunjukkan rasa puas dan superioritas. Ia melirik Shila dengan tatapan sinis, seolah -olah menantang. Shila merasakan tatapan itu, hatinya sedikit terganggu, namun ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada pekerjaannya. Kakek Uta menyambut Selvira dengan hangat, mempersilahkannya duduk di meja makan yang sudah terhidang dengan berbagai macam makanan lezat. Selvira duduk dengan anggun, menatap makanan di depannya dengan penuh minat. Ia mengambil beberapa suapan, menikmati makanan dengan perlahan dan e