Shila terpaksa menunggu Reno selesai untuk mengurus urusannay di Kafe. Ia menuggu di kursi taman belakang Kafe sambil menikmati minuman dan makanan pemberian Reno. Tadi, Kevin masih menemaninya. Karena, hari sudah menjad gelap, Kevin pun pamit untuk segera pulang. Shila merasakan kepalanya pusing sekali. Ia memijat area kening dan pelipisnya lpelan agar rasa pusing itu hilang. Tapi, sialnya rasa pusing itu malah semakin menjadi. "Aku kenapa sih? Tadi Shila gak merasakan apa -apa? Kenapa sekarang jadi begini? Perasaan gak salah makan?" batin Shila di dalam hati. Kepala Shila semakin pening dan rasa sakitnya tak tertahankan lagi. Shil abersandar di sandaran kursi besi yang ada di taman itu dan menatap ke arah depan yang mulai samar. Reno memang sengaja menunggu waktu yang tepat untuk me