Pagi itu, Shila berjalan pelan menyusuri koridor rumah sakit milik suaminya, Arga. Tangannya mengusap lembut perutnya yang mulai membuncit. Trimester kedua kehamilannya membuat pipinya tampak semakin berisi dan bersinar. Ia terlihat glowing bahkan terlalu glowing hingga para perawat yang melihatnya tersenyum iri. "Aduh, Bu Shila ... cakep banget sih hamilnya," ujar salah satu perawat sambil membawakan map data. Shila tersenyum, "Hamil anak Arga ya begini ... glowing karena suaminya kebanyakan bucinin." Perawat itu tertawa. Tapi belum sempat membalas, suara sepatu dokter mendekat membuat Shila langsung bersiap. "Selamat pagi, Bu Shila. Sudah siap untuk periksa hari ini?" sapa Dokter Yuda, seorang obgyn muda yang memang bertugas menggantikan dokter utama Arga yang sedang ada keperluan.