Aku terbangun dari posisi tengkurap diatas kasur empukku setelah agak tergoda mengecek ponsel yang baru saja berdenting, setidaknya ada pesan yang masuk. Aku raih ponsel yang dari semalam aku buat hidup -mati hidup-mati seperti listrik tidak kuat daya. Ternyata dari Dio yang mengajakku nonton. Ini sih peristiwa langka, tapi lumayanlah ada yang mengajakku pergi disaat tingkat kegabutanku meningkat tajam sejak aku menetapkan diri sebagai kaum rebahan seminggu ini, rasa bosanku sudah level mentok. Sudah seminggu sejak peristiwa aku sama mas Azki berlalu, sepi rasanya. Untung saja tidak ada yang menanyakan kenapa mas Azki tidak pernah datang lagi sudah seminggu ini. Besok aku akan ujian Ielts di jalan Senopati, dekat rumah mas Azki ... ah sudah lah kenapa aku harus mengingatnya lagi, lupakan.