“Hari ini, Om enggak kerja? Apa jangan-jangan lupa? Namun andai lupa, aku pun ikut lupa enggak mengingatkan Om,” lirih Shanum sambil menikmati es cekek rasa stroberi di tangan kanannya. Hampir satu jam lamanya, Bima Ardelio memantau Shanum dan Hafiz jajan. Kebersamaan mereka sudah tak lagi di warung dan lokasinya di depan rumah pak Kaswan. Mereka sudah pindah ke gubug di depan rumah pak Kaswan. Gubuk yang belakangnya dihiasi pohon karsen besar dan buahnya berukuran besar-besar sekaligus sudah matang. “Aku cuti tiga hari. Namun setelah itu, pekerjaanku pasti akan jauh lebih menumpuk,” ucap Bima Ardelio makin mengerutkan dahi, menatap saksama kesibukan sang istri. Bima Ardelio masih gagal fokus, apalagi setiap yang Shanum makan atau minum, selalu membuatnya penasaran. “Dari tadi kamu sib