“Kembalikan istriku! Sedikit saja dia merasakan sakit karenamu, ... aku benar-benar tidak akan pernah memaafkan kamu!” tegas Bima Ardelio. Dada Bima Ardelio begitu panas sekaligus sesak. Air matanya juga berjatuhan membasahi pipi. Semua itu tak luput karena ia begitu yakin, istrinya tidak baik-baik saja. Masalahnya, sekadar keberadaan istrinya, ia belum mengetahuinya. Sampai detik ini, Bima Ardelio masih menjadi penyimak baik. Sebab tanpa harus bertanya layaknya orang kesurupan menanyakan keberadaan istrinya, Grandong Teguh sudah melakukannya. “Cepat katakan, ke mana kamu membawa istriku, Maria! Kamu sudah menyuruh orang membawanya, kan? Dia tidak ada di hutan maupun sekitar curug! Cepat katakan kepadaku karena dari cara kamu melukainya, dia tidak baik-baik saja!” tegas Bima Ardelio ya