Maria pikir, Shanum sudah kena mental hingga memilih minggat dari sana sambil membawa semangkuk sambal soto. Itu kenapa, ia dengan segera memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendekati Bima Ardelio. Sialnya, belum apa-apa, ia sudah menemukan cap bibir bergincu merah di rahang pria incarannya itu. Lebih sial lagi, ada yang mendadak mengguyur tengkuk, dan perlahan turun ke punggung bahkan ... bokongnya!
“Ssstttt!” kecam Maria. Niatnya menoleh ke belakang, memastikan. Apalagi tak lama setelah terguyurnya tengkuknya, ada bunyi jatuh bahkan pecah.
Naasnya, alih-alih menemukan sosok yang ia cari ada di belakangnya, ia justru menemukannya di punggung Bima Ardelio. Sosok tersebut sungguh telah menempel di punggung Bima Ardelio. Kini, pelan tapi pasti, Bima Ardelio menuntunnya dengan sangat ha
