Raven tertegun mendengar ucapan Emma. Ia memang baru saja bertemu dengan Kalisa. Namun, bukan ia yang memeluk duluan. Kalisa yang tiba-tiba memeluknya, padahal ia sudah membawa satu baki makanan. Mana mungkin ia memeluk Kalisa dengan posisi seperti itu. "Kamu cemburu?" tanya Raven dengan nada menggoda. Emma mencubit lengan Raven dengan gemas. "Kamu masih tanya?" Emma meneguk jus jeruknya hingga habis. Ia langsung menekuni makanan yang dibawakan oleh Raven lalu makan dengan lahap. Karena ia marah, ia menjadi dua kali lebih lapar sekarang. "Astaga, istri aku ngeri juga kalau lagi cemburu. Biar aku jelasin dulu, Sayang." Raven meraba paha Emma, tetapi ia langsung mendapatkan pelototan dari sang empunya, jadi ia menarik tangannya dan meringis. "Pokoknya, kamu jangan salah paham. Itu cuma pe