55. Kalisa yang Manja

1327 Kata

Emma membaringkan dirinya di ranjang begitu ia tiba di kamar hotel. Ia merasa begitu lelah sekaligus kesal. Ia tak ingin menangis, tetapi air mata sialan itu rupanya datang tak diundang. Emma meremas sepreinya ketika ia sadar wajahnya sudah basah dengan air mata. "Oh, Raven! Bego banget sih. Harusnya dia bawa pulang gue ke hotel bukannya suruh Erik yang nganterin gue! Kan bisa Erik yang bawa Kalisa ke rumah sakit. Emangnya sakit apa sih wanita itu?" Emma terisak-isak sambil meluapkan kekesalannya. Sungguh bodoh, batin Emma. Apakah Raven akan terus seperti ini? Apakah lain kali Raven akan terus memilih Kalisa? Tidak, ini tidak benar, pikir Emma. Emma mengusap pipinya yang basah. Ia melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan dari Raven. Sayangnya pesan itu tak ada sama sekali. Emma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN