Kalisa berdebar keras akibat ciuman yang diberikan oleh Erik. Semuanya terlalu mendadak. Mobil ini berhenti mendadak, ciuman itu juga terjadi mendadak dan jantungnya mendadak bekerja dengan gila. Kalisa tak bisa mendeskripsikan apa yang kini ia rasakan. Seharusnya ia marah. Seharusnya ia mengamuk pada Erik yang sudah menciumnya tanpa permisi. "Saya antar Anda pulang," kata Erik seraya menyalakan mesin mobil. "Anter aku ke hotel lagi. Aku harus ...." "Anda tak boleh membicarakan aib keluarga tuan Raven di depan semua orang, Nona. Apa Anda tidak mengerti?" tanya Erik sengit. Kalisa terkesiap karena sedetik lalu ia tak lagi memikirkan Raven. Ia justru hanyut dalam debaran tak terkira dan ciuman panas Erik. "Aku mau ambil mobilku!" seru Kalisa ketus. "Dan ponselku! Kamu ngelempar gitu aja