BAB 51 - Hari kepergian

983 Kata

HITAM ADALAH WARNA yang mendominasi sejak tadi pagi. Orang-orang dengan pakaian yang katanya melambangkan suasana duka itupun berkumpul, mengelilingi sebuah pemakaman yang masih basah dengan figura seorang gadis di atasnya. Serra berjongkok paling dekat dengan papan nisan. Matanya sembab menatap nama Sakilla Atmajaya yang terpahat di sana. Tanpa bicara pun, orang-orang pasti tahu bahwa gadis itu tak bisa berhenti menangisi kepergian satu-satunya saudara yang ia miliki. Billi dan Andin mulai sibuk menyalami kerabat dekat dan tetangga yang berpamitan karena acara penguburan telah selesai dilakukan beberapa menit yang lalu. Meski sedih, mereka berdua tampak lebih tegar jika dibandingkan dengan Serra. Di balik kacamata hitamnya, Serra menemukan orang-orang terdekat Sakilla di antara para

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN