Sebelumnya, Rayden memang memutuskan untuk menemui Nicholas yang berada di kamarnya. Setelah mengetuk pintu kamar dan mendapati Nicholas sendiri yang membukakannya, ia langsung menarik sang manager untuk sama-sama duduk di sofa seolah ada hal penting yang harus ia sampaikan segera. "Apaan, sih, Ray? Ini ada apa? Kamu macam orang kesetanann aja." "Nick, ini tiket aku bisa rubah sekarang aja nggak, sih?" "Maksud kamu? Rubah gimana?" Rayden langsung memasang wajah gemas. Padahal ia buru-buru tapi kenapa di saat genting begini, Nicholas malah lemot atau lambat mencerna apa yang baru saja ia sampaikan. Masa sih kata-kata yang baru saja ia katakan kurang jelas. "Aku balik ke Jakarta sekarang juga. Kamu bisa bantu rubah tiketku?" Nicholas berdecak. Menarik wajahnya, pria itu malah memasang