11. Mirip Papanya

1351 Kata

Amber pulang dengan hati dongkol. Dia melupakan niatnya untuk lembur di kantor. Setelah membereskan kekacauan yang dibuat Darren di mejanya, Amber segera mematikan komputer dan mengerjakan sisanya di rumah, meski dia tidak yakin bisa fokus. “Dasar kepala batu! Tidak tahu malu! Pasti urat malunya putus saat dulu dia memukuli Om Juan!” Amber melempar tasnya ke atas kasur. Untung saja rumahnya masih sepi karena Alex dan Ana masih bersenang-senang dengan Juan dan Elena. Jadi, dia bisa meluapkan kekesalannya tanpa diketahui kedua buah hatinya. Amber menjatuhkan tubuhnya di atas sofa di kamar. Tangannya ke atas, menutupi wajahnya. Nafasnya memburu penuh dengan rasa jengkel untuk pria itu, pria dingin yang ternyata sungguh hobi menguras kesabaran. Setelah hatinya mulai tenang, Amber berdiri. L

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN