Makan malam baru saja selesai dan pelayan segera membereskan meja. “Ayo, Mama akan membantu kalian belajar.” Amber beranjak, hendak mengajak kedua buah hatinya menuju perpustakaan. “Aku akan menyelesaikan sesuatu di ruang kerja.” Darren mengecup pipi Amber sebelum kembali ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan beberapa hal sebelum beristirahat. Edwin mengikuti dari belakang. Matanya sesekali melirik Elena, tapi wanita yang dilirik begitu fokus dengan dua anak asuhnya, mengabaikan keberadaan sang asisten bos yang pernah menghabiskan malam bersamanya. Edwin menghela nafasnya dalam hati. Dia tidak mengerti perasaannya sendiri. Memang benar kini dia menganggap Elena adalah wanita yang menarik, tapi dia sudah berjanji kepada wanita itu untuk tidak mengungkit apa pun yang telah mereka lakuka