Rika meninggalkan tempatnya dengan hati dongkol. Gagal sudah rencananya untuk membuat Juan kembali padanya. Langkah kakinya menghentak. Suaranya cukup keras, namun tidak membuat dua insan yang sedang berciuman itu menghentikan aksi mereka. Juan menjauhkan wajahnya saat dia merasa Elena mulai kesulitan bernafas. Mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat. Nafas mereka memburu, tenggelam dalam keinginan yang mulai terpantik. Sedetik kemudian, Elena menyadari kesalahannya. Bukankah dia yang memulai? Wajah yang awalnya diliputi gairah, perlahan memerah karena malu. “Maaf.” Elena menjauhkan dirinya. Dia tampak salah tingkah. Wanita tiga puluh tahun itu pura-pura merapikan rambutnya. Juan bisa melihat pipi Elena yang memerah hingga ke telinganya. Tenggorokannya seketika mengering melihat