"Aku mohon, Vero. Sebentar lagi kamu akan segera melahirkan. Kumohon, segeralah pindah kembali ke mansion kita. Atau kalau kamu tidak mau pindah, bagaimana kalau kita pilih segera rumah sakit untuk sementara waktu sebagai persiapan persalinan? Bukankah sangat menyenangkan untuk menunggu kelahiran bayi kita dengan segala persiapan yang sangat lengkap?" Vano memelas kepada calon istrinya dengan wajah penuh permohonan. Dia menggenggam tangan Vero dengan sangat erat, dan terus-menerus membujuknya untuk meninggalkan hotel tempat dia sekarang menginap.
Vero setengah melamun ketika mendengar permintaan Vano tersebut. "Aku tahu, tapi tolong berikan aku sedikit waktu untuk lebih memikirkannya lagi. Ini bukan karena aku belum bisa menerima dirimu apa adanya, tapi ini hanya masalah mengenai diriku s
