BAB 9 ARTI UCAPANMU

1950 Kata
Darwin memasuki perkarangan komplek elite karena disini memang terdiri dari hanya berberapa rumah pengusaha.ia sudah sangat merindukan istrinya Alexa tak pernah ada yang bisa mengantikan posisi Alexa di hati seorang Darwin. Darwin menekan beberapa digit sandi untuk membuka pintu sandi dengan tanggal pernikahan mereka yang selalu Darwin ingat. Rumahnya terasa sepi dan kosong mungkin karena selama ini ia sering meninggalkan Alexa sendiri.Darwin berjalan untuk menghidupkan saklar rumahnya ia terkejut saat melihat foto pernikahan mereka terjatuh dibawah bahkan bingkainya kini telah hancur. Darwin berjongkok menatap nasib foto penikahanya.foto yang di ambil di acara momen penuh bahagianya, Darwin masih mengingat jelas bagaimana jantungnya berdetak dengan keras saat melihat Alexa berjalan menuju altar. Flashback. " Will you marry me?".Darwin berlutut melamar Alexa setelah kelulusan S2 wanita itu. Alexa yang masih terkejut akan perlakuan Darwin yang tiba tiba saja melamarnya di depan semua temanya. "Terima..terima" suara riuh terdengar dari teman teman Alexa yang datang satu persatu membawa setangkai bunga mawar. " Yes i will."Alexa mengangguk dan dengan senyum bahagia Darwin menyematkan cincin di jari manis Alexa. YEAHH...SHE SAY YESS. Darwin berteriak bahagia sambil memeluk tubuh Alexa dalam dekapanya.ia jatuh cinta sangat dalam kepada wanita yang dengan lembut dan sabar melunakkan hatinya. Sampai dimana hari pernikahan itu tiba dengan sederhana, mereka menggandakan pemberkatan bali di pantai kuta yang terletak di indonesia. Alasan mengapa Darwin tak melakukan pernikahan mereka di london karena ia pikir dia ingin mewujudkan mimpi Alexa yang ingin berlibur ke tempat yang tak asing dan begitu indah. Darwin menunggu di altar dengan tangan yang terasa dingin ia begitu gugup.saat ini para tamu yang hanya di hadiri keluarga inti dan sahabat sahabat mereka telah hadir untuk menyaksikan hari bersejarah bagi Darwin dan Alexa. Darwin melihat Alexa yang berjalan dengan anggun mengunakan dress berwarna putih tulang dengan buket bunga edelwis.ia tampak sangat cantik, dengan tudung yang menyelimuti kepalanya. Alexa berjalan di dampingi ayahnya Darwin. Karena Alexa hidup di panti asuhan. " I love you." Alexa mengangkat kepalanya saat menerima uluran tangan Darwin membisikan kata yang hanya dapat di dengar oleh mereka berdua. Kini mereka sudah berdiri saling berhadapan menggenggam tangan satu sama lain. " Aku Darwin Landsov berjanji akan selalu mencintaimu Alexa Velove sebagai istriku tanpa syarat menemani ia saat sehat ataupun sakit,saat kaya ataupun miskin,saat senang maupun sedih aku akan berjanji di hadapan tuhan untuk selalu mencintai dan mengasihnya tanpa syarat apapun dan aku akan menjaga istriku sebagaimana aku menjaga diriku." ( Btw aku muslim gak tau pemberkatan gimana harap maklum.) " Aku Alexa Velove bersedia menerima Darwin Landsov sebagai suamiku aku akan mencintai ia sebagaimana aku mencintai diriku,aku akan menemaninya saat ia dalam keadaan sehat maupun sakit.kaya atau miskin,susah atau senang aku akan menghormati ia sebagai suamiku dan sebagai pria yang akan bertanggung jawab akan kehidupanku."Alexa menitikkan air matanya saat ia selesai mengucapkan janji sucinya. Ia menatap Darwin pria yang telah sah menjadi suaminya kini sedang menyematkan cincin di jarinya dan begitu sebaliknya. " Baiklah saat ini kalian telah sah menjadi sepasang suami istri mempelai pria boleh mencium istrinya." Alexa menunduk saat Darwin mengangkat tudung kepalanya ia melihat mata Darwin yang berkaca kaca sebelum menarik pinggangnya dan mencium bibir Alexa. Suara riuh tepuk tangan para tamu undangan menambah kebahagian mereka. Alexa mengalungkan tangannya di leher Darwin memeluk tubuh suaminya dengan penuh haru.mereka mengambil beberapa foto bersama keluarga dan juga sahabat Alexa tak melihat kehadiran sahabatnya Monica entahlah padahal Alexa sudah menyediakan tiket dengan khusus. Pemandangan sunset terlihat sangat bagus hari ini langit berubah menjadi berwarna jingga kemerahan menambah kesan romantis. Flashback off. Darwin meletakan mawar merah di dalam vas. Ia telah menata meja untuk menyambut kedatangan Alexa sudah sangat lama Darwin tak menikmati dinner berdua dengan istrinya.Darwin berpikir bahwa dia sering melalaikan tugasnya sebagai seorang suami. Darwin melihat jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya ,jam sudah menunjukan hampir jam 7 malam dan sampai saat ini ia masih belum melihat tanda tanda ke pulang istrinya.apakah istrinya sedang lembur? Ini yang ia rasakan perubahan Alexa jika dulu ia akan mengabarkan kepada Darwin, kemana saja ia kan pergi. Atau di akan meninggalkan pesan berupa note yang Alexa tempelkan di lemari kulkas. Darwin tak bisa lagi menahan untuk tak menghubungi Alexa ia sangat ingin mengetahui kemana saat ini istrinya. Darwin menekan nomor yang selalu ia ingat dengan jelas nama my wife muncul saat panggilan terhubung tapi tak ada tanda-tanda bahwa teleponnya akan tersambung. Darwin berusaha mencoba terus menerus sampai istrinya mengangkat panggilannya, semuanya nihil. Alexa juga berubah seperti saat ini Darwin sering menemukan Alexa mengabaikan telepon dan pesannya,Darwin tak pernah menanyakan kepada alexa karena ia menghargai privasi istrinya dan Darwin juga menyadari bahwa mungkin karen dirinya Alexa berubah seperti ini. David hanya menatap kosong manja yang telah ia siapkan bahkan sekarang ia tak bernafsu sedikitpun untuk menikmati makan yang di disukainya. Ia berhalusinasi saat melihat Alexa berada di party sedang menyiapkan makanan untuknya semua sudut rumah ini menjadi saksinya bahwa ada sepasang suami istri yang sedang bahagia,tapi saat ini Darwin merasa ia sendiri ia seakan merasakan kehilangan Alexa. ****** Sedangkan disisi lain Alexa sedang menikmati makan malamnya di restoran yang memiliki rooftop.bagaikan sebuah mimpi tempat ini telah di sulap dengan sangat romantis lampu berwarna warm dan satu meja yang sudah di hias dengan cantik. '' kau hanya ingin berdiri disini saja.''Oliver tertawa saat melihat Alexa yang masih syok akan kejutan yang ia buat secara mendadak. Oliver menarik kursi untuk Alexa setalah itu ia menarik kursi duduk di hadapan Alexa. '' kapan kau menyiapkan ini semua.'' Alexa memandang takjub tempat yang disulap sangat indah semilir angin segar menerpa wajah Alexa. '' aku menyiapkannya saat kita pergi ke wahana apa kau menyukainya.'' Oliver menatap wajah Alexa yang kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Oliver hanya sedang menciptakan warna di di langit yang sedang mendung. Para pelayan datang membawakan makan malam untuk mereka berdua dan menuangkan sedikit wine pada gelas miliknya dan Oliver.jujur saja teringat akan Darwin yang sering kali membawanya dinner.tapi tak pernah sedikitpun Alexa membandingkan akan Oliver dan Darwin karena sekarang Darwin bagaikan masa lalu yang menyakitkan baginya dan Oliver adalah masa depannya. '' terima kasih Oliver telah memberiku banyak kebahagian hari ini,andai saja aku di pertemukan denganmu lebih awal. ''Alexa meminum wine yang ada di gelasnya.Oliver tiba-tiba saja berdiri ia mendekatkan wajahnya dengan Alexa yang masih duduk. '' Kali ini biarkan aku yang membahagiakanmu jangan pernah menangis untuk orang lain yang tak pantas mendapatkan hatimu. ''Oliver mencium bibir Alexa yang masih terkejut akan ucapan Oliver. Oliver pria dingin yang berhati lembut bagi Alexa.Alexa ingin memiliki Oliver lebih dari apapun jika pilihannya kini kembali salah biarlah Alexa menanggung dosanya sendiri. Seorang mengambil foto kebersamaan Alexa dan Oliver secara sembunyi ia menyamar menjadi salah satu pelayan restoran agar tak terlihat mencurigakan setelah melihat hasilnya ia buru buru pergi sebelum di ketahui seseorang. " Tuan kami sudah mendapatkan apa yang anda inginkan."pria tadi langsung menghubungi seseorang di seberang sana. " Bagus aku akan mentransfermu uang setelah kau mengirimkan berkasnya padaku." " Baik tuan saya akan segera membawakan anda informasi tersebut." Setelah mematikan telepon pria itu langsung menancapkan gas meninggalkan parkiran restoran. Alexa memeriksa ponselnya banyak sekali panggilan masuk dari suami Darwin ada 11 panggil yang tak terjawab. Dan ada puluhan pesan yang masuk.untuk apa Darwin menelponnya saat pria itu sedang bahagia bersama selingkuhan dan anaknya.Alexa masih merasa kesal saat mengingat kejadian itu. Oliver baru saja selesai mandi mendatangi Alexa dengan handuk yang masih membelit di pinggangnya " Sayang."Oliver memanggil Alexa untuk mengalihkan pandanganya yang terlihat serius dengan ponselnya. " Hmm." Alexa meletakan ponselnya di atas meja nakas melihat Oliver yang terlihat sexi dengan rambut yang masih basah sehingga air menetes jatuh pada tubuhnya membuat Alexa tak bisa mengalihkan pandanganya dari tubuh yang terpahat indah. " Astaga apa kau tak bisa memakai kaos sekarang."Alexa menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya yang entah sedang berjalan kemana mana. " Apa salahnya biasanya kau tak mempermasalahkannya."Oliver membungkuk untuk menyamakan tubuhnya dengan Alexa yang saat ini sedang duduk di atas ranjang ia mendekatkan wajahnya hingga saat ini hanya di batas sejengkal antara dirinya dengan Alexa. Alexa tak tau harus melakukan apa selain memejamkan matanya menahan degup pada jantungnya yang sulit ia kontrol jika sedang berhadapan dengan Oliver. " Hahaha kenapa wajahmu memerah.kau baik baik saja." Oliver menahan tawanya sambil mengusap pipi Alexa dengan lembut alexa mendapatkan perlakuan itu merasa malu karena ia pikir Oliver akan menciumnya. Dengan sedikit keberanian Alexa mendorong d**a Oliver untuk menjauhinya " ahh aku butuh air dingin sekarang."Alexa berlari dan menghilang di balik pintu kamar mandi.Oliver hanya tertawa melihat kelakuan Alexa yang terlihat lucu. Oliver menatap ponsel Alexa yang berada di atas meja nakas ia sangat penasaran apa yang Alexa lakukan barusan.tapi ia tak melakukanya karena Oliver tau Alexa juga memiliki privasi. Oliver memakai pakainya sebelum duduk di meja belajarnya yang terletak di sudut ruangaan.ia harus belajar karena sungguh malu jika nilai semesternya rendah,tapi bukanya sombong Oliver selalu memenangkan nilai tertinggi setiap pelajaran kuliahnya. Karena sebenarnya Oliver sudah memiliki perusahaan di bawah naungannya, sejak ia remaja hanya saja ia selalu membunyikan fakta itu.ia membenci mengakui bahwa hanya dia anaknya yang ayahnya punya.sehingga ia di tuntut harus sempurna tapi bagaimanapun Oliver tetaplah Oliver yang keras kepala ia tak akan dengan mudah di jadikan mainan ayahnya. " Ah kenapa memalukan sekali." Alexa menatap wajahnya yang memerah di depan cermin ia sangat malu saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. " Bukankah aku terlihat seperti anak remaja."Alexa tertawa saat menyadari dirinya yang berubah karena pacarnya yang juga masih terlihat muda. Alexa segera melepaskan pakainya dan masuk kedalam bilik kaca ia memutar kran yang telah ia atur menjadi air hangat.Alexa membersihkan tubuhnya di bawa shower ia mengambil sabun cair dan mengusapkan di seluruh badannya dengan putaran seksual. Matanya tertutup sambil membayangkan bagaimana ia bercinta disini bersama Oliver jujur saja Alexa belum pernah melakukan itu bersama siapapun termasuk Darwin.jika dulu ia selalu menghindari untuk bercinta di kamar mandi karena ia pikir itu hal aneh. Tapi saat ini bayang Oliver terasa mengairahkan bahkan seluruh tubuh Alexa memanas hanya dengan membayangkannya. Setelah cukup lama di kamar mandi dengan pikiran yang masih menjadi keinginannya Alexa keluar dengan handuk yang menutupi aset berharganya. Ia melihat melihat Oliver yang sedang terlihat fokus dengan berbagai macam kertas di atas meja belajarnya.Alexa tau Oliver sedang mempersiapkan dirinya untuk ujian yang terjadi dalam beberapa hari ke depan. Tanpa rasa malu Alexa menganti pakainya di ruangan yang sama dengan Oliver.Alexa tak perlu malu karena ia yakin Oliver telah melihat seluruh tubuhnya lagi pula pria itu sedang fokus ia tak mungkin akan menyadari apa yang Alexa lakukan. Alexa mengambil salah satu lingerie berwarna merah yang Oliver pilihkan untuknya.Alexa merasakan pelukan Oliver pada perutnya saat ia sedang mengeringkan rambutnya. Oliver meletakan kepalanya tepat di leher Alexa yang tak di tutupi apapun " Aku menyukai harum tubuhmu."Oliver menghirup wangi tubuh Alexa dan memberikan kecupan di sana. Alexa hanya memejamkan matanya sambil mencengkram erat stand mirror di depanya.tangan Oliver tak tinggal diam kini dengan nakal masuk kedalam piyamanya dan mengusap satu p******a miliknya. " Buka matamu Alexa." Oliver berkata sambil tangan satunya bereaksi sedang mengusap sensual paha Alexa. Alexa membuka matanya melihat pantulan dirinya dengan wajah yang memerah bukan karena malu tapi reaksi pada tubuhnya yang disebabkan oleh Oliver. Oliver tersenyum melihat wajah Alexa yang terlihat menahan desahanya.Oliver membuka Resleting celananya dan mengangkat sedikit lingerie Alexa menyatukan tubuhnya dari belakang. " Ahh...ahh." Alexa tak bisa lagi menahan desahannya tubuhnya seketika terasa seperti jelly. Ia tetap membuka matanya melihat dirinya yang masih depan kaca. Oliver terus mendorong tubuhnya masuk lebih keras dan dalam ia semakin b*******h saat melihat tubuh Alexa yang mengunakan lingerie yang terlihat sangat sexi. " T-tubuhmu sangatlah sexi." Oliver membalikan tubuh Alexa dan mendorongnya kedinding.mengangkat satu kaki Alexa dan menyatukan tubuhnya kembali. Alexa hanya mencekam rambut Oliver yang terlihat memanjang Oliver tak melewatkan kesempatan untuk mencicipi Areola milik Alexa.Alexa semakin membusungkan tubuhnya membiarkan Oliver lebih dalam mengakses dirinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN