BAB 4 DI MATAMU

2196 Kata
Alexa membuka matanya melihat sekelilingnya ini bukan apartemennya bahkan bukan juga seperti hotel. Ia berakhir di ranjang orang lain lagi bahkan orang yang tak dia kenal,Alexa tak akan menyesali perbuatanya jika memang hal itu terjadi padanya. Alexa menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat pakaian yang dia kenakan semalam masih terlihat utuh. "Orang baik mana yang menyelamatkanku." Alexa membatin di dalam hati. Alexa berjalan menuruni rajang dan masuk kedalam kamar mandi dia perlu untuk menyegarkan dirinya saat rasa pusing akibat mabuk masih terasa pada dirinya. Alexa berdiri dibawah shower air dingin langsung jatuh membasahi tubuh polosnya Alexa tak bisa melupakan apa yang terjadi pada dirinya. Setelah selesai mandi Alexa mengambil Bathrobe berwarna hitam yang ada di dalam kamar mandi. Dia akan menganti semua fasilitas yang dia pakai kepada pemilik rumah. "Oliver"Alexa terkejut saat melihat Oliver yang kini sedang duduk di ranjang memperhatikannya dengan tatapan tajam. "Kau bisa pergi dari sini sekarang bawa semua barang barangmu." Oliver berdiri mengambil langkah semakin dekat dengan Alexa yang masih terdiam. "Aku menginginkanmu." Alexa menatap mata Oliver tatapan mereka saling beradu.Alexa meninggikan tubuhnya mencium bibir Oliver kedua tangannya kini berada di leher Oliver menekan tengkuk pria itu untuk menikmati ciuman yang dia berikan. Oliver yang mendapat perilaku itu diam tak membalas ciuman Alexa sampai wanita itu menyudahinya. "Pergilah aku semakin muak dengan keberadaanmu." Oliver menghapus bekas ciuman Alexa dengan tangannya dan melangkah pergi keluar dari kamar. Alexa tak terima akan penolakan yang Oliver lakukan dia sudah sangat lama menginginkan tubuh Oliver untuknya bahkan Alexa sering memimpikan bercinta dan b******u dengan Oliver dengan sangat cepat dan kasar.Alexa seperti p*****r yang tergila gila akan s*x tapi itu hanya terjadi pada saat dia melihat Oliver bahkan bawanya sudah basah sekarang. Alexa menarik pergelangan tangan Oliver membuat pria itu mau tak mau kembali menatap Alexa. Alexa kembali membekap bibir Oliver dengan bibirnya tubuhnya menghimpit tubuh Oliver tangan Alexa kini sudah berani bermain nakal menyentuh milik Oliver yang mengeras dibalik celana jens yang pria itu gunakan. "Ck! Bahkan kau sudah menegang akibat sentuhanku." Batin Alexa tertawa nakal. Alexa tak membuang buang waktunya dia langsung menarik ikatan Bathrobe yang menutupi tubuhnya yang tak memiliki perlindungan apapun lagi. Alexa melangkah sedikit menjauh dari Oliver dan melepaskan Bathrobe begitu saja Oliver yang melihat apa yang Alexa lakukan jujur saja membuatnya hampir kehilangan akal.wanita di depannya ini sudah cukup ahli. "Kau tak ingin menyentuhku baby hem..padahal aku sudah tak sabar ingin kau bercinta denganku." Alexa mengusap dagu Oliver yang di tumbuhi sedikit bulu halus membuat pria itu semakin terkesan sexi di mata Alexa. Alexa semakin menempelkan tubuhnya yang kini tanpa sehelai benangpun pada tubuh Oliver bahkan miliknya menggesekkan pada milik Oliver.pria itu memejamkan matanya meredamkan hasrat yang dia tahan tangannya mengempal.semakin Oliver menahan semakin Alexa semakin gila dan tertantang. "Kau ingin lulus ujian dimata pembelajaran maka lakukan sekarang." Alexa membisikan penawaran yang mungkin akan di lakukan Oliver. Pria itu mengeram terlihat dari rahangnya yang mulai mengeras dia benci jika harus mendapatkan nilai dengan cara kotor. Oliver mencium bibir Alexa dengan brutal Oliver melampiaskan amarahnya pada Alexa bibir wanita itu menjadi sasaran Oliver tubuh Alexa di di dorong Oliver hingga kini Alexa tak bisa lari karena tubuhnya dan tubuh Oliver di himpitan oleh dinding. Oliver menjalankan kecupannya yang kini sudah berada di leher putih Alexa.Alexa ingin menyentuh tubuh Oliver tapi dengan cepat Oliver membawa kedua tangan Alexa di atas kepala Alexa. "Ahh...Aku tak menyangka kau seagresif ini"ucapan Alexa terputus saat Oliver memasukan jarinya dan bermain main pada kenikmatan milik Alexa. "Sialan kau Alexa,kau memang p*****r bahkan kau sudah basah hanya karena sentuhan kecilku." Oliver membisikan di telinga Alexa. "Apapun yang kau katakan aku tak peduli aku hanya membutuhkan kau memasuki sekarang"Alexa kembali membungkam bibir Oliver yang menjadi candunya. Oliver tersenyum tipis melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya mengendong tubuh Alexa sehingga kejantanannya menyentuh milik Alexa. Oliver tersenyum kemudian memberikan apa yang diminta oleh tubuh Alexa kepadanya.menghujam milik Alexa dengan kejantanannya "Shitt!!"Oliver mengumpat saat merasakan milik Alexa yang begitu sempit mencekam miliknya Bibirnya Oliver membuka sedikit dan menangkap Aelora buah d**a Alexa ke dalam kehangatan mulutnya, lidahnya mencecap, mencicipi tekstur lembut dari buah d**a Alexa. Alexa semakin menekan kepala Oliver untuk menyentuhnya lebih dalam tanpa peringatan, lelaki itu menghisap buah d**a Alexa membuat Alexa mengigit bibirnya menahan mengerang tertahan dengan napas terengah dan jantung berdebar, merasakan sensasi berkunang-kunang di matanya, serta kenikmatan yang membakar di dadanya dan juga pangkalan pahanya milik Oliver menakjubkan bagi Alexa tak pernah sia sia di berfantasi akan milik Oliver Alexa semakin membuka pahanya lebih lebar menerima sentuhan kejantanan Oliver yang semakin dalam menghunjamnya. "Belum selesai Alexa"Oliver membalikan tubuhku menekuk kakinya dan memasuki kembali menarik rambut Alexa membuat sensasi sakit serta kenikmatan "f**k Alexa." Oliver menyemburkan benihnya di dalam rahim Alexa Alexa hanya tersenyum penuh kemenangan munafik Oliver tak menikmati tubuhnya. **** Oliver tidur di d**a Alexa tangan Alexa sedari tadi tak berhenti mengusap rambut lurus milik Oliver. Handphone Alexa yang berada di atas nakas berbunyi Alexa melihat Darwin menelpon. Alexa memilih tak memperdulikannya tapi Darwin kembali menelpon membuat Oliver bangun. "Angkat Alexa mengganggu"Oliver menatap Alexa tajam dan berbaring di samping Alexa. "Sayang kau dimana?apa kau di kampus sekarang ". "Ada apa?" Alexa menjawab ucapan Darwin dingin. "Aku akan ke kampus sekarang." "Tak perlu aku akan pulang sebentar lagi"Alexa melirik Oliver yang memejamkan matanya. "Baby kau marah denganku." "...-..." "Sayang aku minta maaf i love you Alexa." Terdengar serak suara Darwin. "I love you too"Alexa langsung mematikan teleponnya dan bergerak bangun memakai pakaian miliknya semalam. Oliver hanya berpura pura tidur dia benci melihat penghianatan Alexa kenapa wanita itu selingkuh sedangkan dia punya suami dan mereka saling mencintai. "Oliver aku pulang." Alexa menyentuh punggung Oliver tapi dengan cepat Oliver menepis tangan Alexa. "Pulanglah aku tak peduli denganmu urus saja suami tercintamu itu." Oliver duduk menatap tajam Alexa.Alexa merasa tak enak hati mengusap rambut Oliver memberi kecupan pada kening pria itu.entah kenapa sekarang dia merasa hatinya berat meninggalkan Oliver. "Baiklah terima kasih atas semuanya." Alexa berkata dengan lembut sebelum hilang dari padangan Oliver. Oliver bangun dan meremas rambutnya kenapa dia seperti p*****r Alexa sekarang.Oliver melihat meja nakas yang terdapat beberapa lembar uang merah. "Sialan kau Alexa"Oliver mengeram dengan apa yang Alexa lakukan. Alexa melihat Darwin menunggunya di sofa pakaian pria itu sudah acak acakan Alexa sengaja pulang terlambat bahkan dia sempat menghabiskan waktunya berjam jam di cafe karena rasa malasnya untuk bertemu Darwin. "Alexa"Darwin langsung terbangun saat melihat Alexa meletakan tas dan kunci mobil. Darwin memeluk tubuh Alexa dengan erat dia takut kehilangan Alexa bahkan barusan saja dia bermimpi Alexa meninggalkannya dengan seorang pria lain.Darwin takut itu benar benar terjadi Darwin sangat mencintai Alexa. "Ada apa Darwin." Alexa berusaha melepas pelukan Darwin yang cukup membuatnya merasa sesak. "Alexa sayang kenapa memanggilku Darwin." Darwin menatap Alexa ini pertama kalinya Alexa memanggil namanya bahkan itu tak pernah terjadi selama 6 tahun ini Alexa selalu memanggilnya sayang. "Aku lelah." Alexa berusaha mengalihkan pertanyaan Darwin dia bahkan tak menatap wajah Darwin. "Alexa apa kau marah,aku minta maaf semalam tak menepati janji percayalah kantor terjadi masalah dan aku harus menyelesaikannya." Darwin menarik tangan Alexa menghentikan wanita itu. Alexa bahkan muak dengan kebohongan Darwin yang terdengar tak masuk akal. "Darwin.Aku tau kau sibuk persetan dengan pekerjaanmu yang banyak itu!! Kau tau aku menunggumu layaknya orang bodoh di restoran itu bahkan, hampir tutup dan see apa yang aku dapat bahkan kau tak meneleponku barang sedetikpun kemana kau!!" Alexa meluapkan amarahnya ia lemah bahkan air matanya jatuh setelah untuk pertama kalinya dia marah di depan Darwin.bukan karena cinta tapi Alexa kecewa saat orang yang dia anggap teman hidupnya bahkan memilih untuk menusuknya. Darwin panik Alexa menangis tersedu- sendu setelah kemarahanya.Darwin tau dia pantas untuk mendapatkan ini tapi hatinya terasa teriris melihat Alexa menangis.dia memang suami yang buruk bagi Alexa jika bukan karena teleponan Monica malam itu Darwin dan Alexa pasti sedang menikmati malam anniversary mereka. Flashback Malam itu Darwin telah menyelesaikan pekerjaannya lebih awal bahkan dia telah menelpon pihak restoran agar memutarkan lagu romantis saat dia masuk, dengan sebuket bunga mawar Darwin rapi dengan jas berwarna navy.senyum Darwin tak berhenti mengembang membayangkan wajah Alexa yang akan tersipu malu akan kejutannya. Teleponnya berbunyi saat dia sedang mengendari mobil menuju restoran. Monica calling.. "Hallo." "Honey kau dimana sekarang." "....-.... Ada apa Monica?" Darwin menghentikan kata katanya tak ingin menjawab dimana keberadaanya sekarang. "Dino sakit Darwin demamnya tinggi sedari tadi dia hanya mencari dirimu." Darwin mendengar Monica menangis tersedu sedu. "Baiklah aku akan ke sana." Darwin bingung harus memilih antara Alexa dan juga Monica.Monica sekarang membutuhkannya ada anaknya dino yang lebih butuh akan dirinya.Darwin langsung membanting stir dan membelokan arah menuju apartemen Monica. "Maafkan aku Alexa"Darwin berkata dalam hati. Flashback off "Alexa please maafkan.aku janji gak akan pergi ninggalin kamu dalam urusan pekerjaan jauh jauh lagi"Darwin memeluk tubuh Alexa yang hanya dia kaku menatap kaca rias di depanya.ucapan Darwin membuat Alexa memejamkan matanya bagaimana dia akan bertemu Oliver. "Alexa"dari mengecup leher Alexa yang hanya di baluti gaun tidur tipis. Alexa memejamkan matanya saat tangan Darwin menyusupkan tangannya menyentuh d**a Alexa yang Alexa bayangkan adalah percintaannya dengan Oliver. Alexa hanyut dalam percintaannya bersama Darwin setelah mencapai kepuasan beberapa kali Darwin tidur memeluk tubuhnya. Bahkan dalam sedetikpun, Alexa tak dapat memejamkan matanya jam sudah menunjukan pukul 2 pagi Alexa melepaskan pelukan Darwin.masuk kedalam ruang kerjanya Alexa memilih berkutat dengan soal soal ujian semester. Darwin tersadar sejak Alexa melepaskan pelukannya membuat Darwin merasa Alexa sudah banyak berubah. Wanita itu bahkan jarang tersenyum padanya saat percintaannya dengan Alexa Darwin merasa Alexa tak mencintainya lagi. "Alexa." Darwin membuka pintu kerja Alexa yang dulu juga dia gunakan jika ada banyak pekerjaan yang mengharuskannya menyelesaikan di rumah Alexa istrinya itu bahkan dengan setia tidur di sofa menunggunya selesai dengan novel romantis yang tak pernah lepas dari tanganya.Alexa istri yang sempurna dimata Darwin kini tertidur dengan tangan yang di lipatan di atas meja. Darwin menatap wajah Alexa yang hanya di terang cahaya lampu meja kerja yang remang. Alexa wanita yang dia pilih pertama kali menjadi istrinya saat pertama kali pertemuan mereka. wanita yang cantik,pintar berpikiran dewasa dan memiliki hati yang sabar,bahkan saat menikah Alexa menjadi wanita yang benar benar menomor satukan kehidupannya. Apa yang kurang dari seorang Alexa di matanya? Keturunan. Ia hanya sedikit kecewa saat mengetahui bahwa dia dan Alexa sulit memiliki seorang anak apa lagi rumah tangga mereka akan berjalan 3 tahun. Tuntutan dari pihak keluarga terutama ibu Darwin yang saat ini berada di luar negeri terus menanyakan prihal itu. Darwin marah dia mabuk dan bertemu Monica Darwin merasa jika dia tidak mandul dia melakukan hal bodoh itu bersama sahabatnya. Darwin menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah pulas Alexa "Maaf." Darwin kembali mengucapkan kata maaf yang tak akan di dengar oleh Alexa,hatinya masih pengecut jika harus mengungkap kebenaran. Darwin mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Alexa,merapikan berkas berkas di atas meja dan mematikan komputer Darwin tak ingin menganggu tidur Alexa dia mengambil kursi dan ikut tidur dengan posisi yang sama. **** Alexa menatap wajah Darwin yang tertidur lelap dengan posisi yang akan membuat tubuhnya sakit.entah kapan terakhir kalinya Alexa merasakan dirinya sedekat ini mungkin 2 tahun yang lalu. "Darwin kenapa kau berkhianat hemm.. Kenapa kau sembunyikannya selama ini? Kenapa kau lakukan ini padaku.. Apa aku hanya wanita cacat yang tak melahirkan anak untukmu." Alexa membatin dalam hati. Berdiri meninggalkan Darwin dengan air mata yang tak akan jatuh lagi semuanya hilang hatinya telah membeku. Alexa meletakan roti yang sudah di isi dengan selai coklat dengan secangkir americano yang masih panas.Alexa meninggalkan note di piring dia masih menghindari untuk bertemu Darwin. **** Alexa memikirkan mobilnya di parkiran kampus. Alexa melihat Oliver juga sedang memikirkan motornya.mata mereka saling bertemu tapi dengan cepat Alexa memutuskan kontak mata lebih dahulu dan berjalan melewati Oliver. Alexa berjanji tak akan menganggu Oliver lagi.sudah cukup dia mengacau kehidupan anak muridnya. Tapi tangannya di tarik dengan paksa Oliver menarik tangan Alexa. Membuat Alexa membesarkan matanya bingung harus berkata apa saat dirinya hanya mengikuti kemana tubuh tinggi itu membawanya pergi. Oliver membawanya menuju rooftop tempat Alexa biasanya menenangkan diri."kenapa dia tau tempat ini"Alexa membatin. Oliver melepaskan tangannya membuat Alexa merasakan sakit di pergelangan tangannya akibat cekatan Oliver yang terlalu kuat. "Apa ini balasanmu setelah menjadikan aku b***k s*x dirimu! Kau meninggalkan cek sialan itu!!" Oliver membentak Alexa kilat kemarahan terlihat jelas dari mata Oliver. Alexa merasa takut Oliver murid yang dia kenal sebagai anak yang dingin ternyata saat marah jauh lebih menyeramkan. "A..ku minta maaf aku tak akan mengganggumu lagi. Aku akan meluluskan nilai ujian semestermu." Alexa menunduk bentakan Oliver membuatnya menangis hatinya sakit. Oliver melihat Alexa menangis tersedu sedu membuatnya merasa bersalah. apa dia keterlaluan sampai membuat Alexa menangis dengan sangat menyedihkan. "Alexa." Oliver mendekati tubuh Alexa tapi dengan reflex Alexa memundurkan langkahnya.Alexa merasa hatinya mulai keliru kenapa hatinya malah begitu merasakan sakit karena Oliver dari pada luka yang dibuat oleh suaminya Darwin. "Stop Oliver pergilah." Alexa berani menatap Oliver dengan matanya, yang masih mengalir dengan dengan deras. "Tidak bisa Alexa kau harus menjadi p*****r sekarang! Suka tak suka kau harus tetap di sisiku sampai aku membuang dirimu." Oliver meraih bibir Alexa dan melumatnya air mata Alexa semakin mengalir deras bukankah dia menginginkan Oliver? Doanya terkabulkan dia menjadi p*****r bagi Oliver sekarang dan siap menerima kenyataan jika dia buang kemudian hari ....................................... Yuk vont terus dan koment dukung Oliver atau Darwin yang cocok bersama Alexa ?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN