Alexa izin untuk tak datang mengajar kelas hari ini. Setelah pertengkaran yang terjadi antaranya dan Oliver, Alexa masih sulit mengartikan rasa yang ada pada hatinya kenapa dia menyukai saat Oliver berada di sampingnya bahkan saat pria itu memeluknya dengan erat. Pesan masuk di handphone Alexa
Oliver :
"Dimana kau?"
Alexa :
"Kantor"
Alexa membalas pesannya sebelum meletakan kembali handphone.
Tak lama kemudian pintunya terbuka tanpa ketukan Alexa dapat menebak siapa yang melakukan itu selain Oliver.
Oliver langsung mengangkat tubuhnya menduduki meja kerjanya.
"Ada apa hem." Alexa mengusap pipi Oliver menatap mata Oliver yang dingin apa yang membuat pria itu kembali marah.
Tanpa sepatah katapun Oliver kembali mencium bibir Alexa.tubuh Alexa dipeluk erat oleh Oliver. Oliver melepaskan ciuman pada bibir Alexa.
"Sialan kau Alexa! Pria b******n seperti apa yang menjadi suamimu." Batin Oliver.
Flashback
Oliver mendapatkan pesan dari orang kepercayaan ayahnya dan mereka meminta Oliver kembali tapi Oliver tak akan pernah mau menemui ayahnya.
Oliver melajukan motornya keluar dari parkiran kampus menuju tempat dimana dia memiliki janji dengan orang kepercayaan ayahnya. Oliver masih kepikiran setelah apa yang dia lakukan terhadap Alexa.bOliver merasa sangat bersalah apa lagi saat wanita itu menangis dengan tersedu sedu.
Oliver melihat Frans pria yang lebih muda dari ayahnya duduk tersenyum kepadanya, Frans pria yang telah menemani ayahnya dari Oliver kecil.
"Pulanglah Oliver berapa lagi kau akan bersembunyi." Frans menyesap kopi yang baru saja dia pesan.
"Aku tak akan pulang sampai ayah berhenti untuk menjodohkan aku dengan wanita yang dipilihnya atas perjanjian konyol itu." Oliver melipat tangannya di d**a rahangnya mengeras menahan amarahnya.
"Bawalah wanita pilihanmu maka ayahmu akan berhenti." Frans tersenyum.
Tiba-tiba saja anak kecil yang berlari dan langsung terjatuh di depan meja Oliver.
Hikss..hiks..Oliver langsung mengendong tubuh anak laki laki yang masih terlihat kecil itu.
"Dimana ibumu hem?" Oliver mengusap air mata anak itu dan mendiamkan Frans yang melihat adegan di depannya merasa bahwa Oliver sudah selayaknya menjadi ayah.
"Dino!" Seorang pria langsung menghampiri Oliver.
"Ayah.'' Anak yang ada dalam gendongannya langsung merentangkan tangan memeluk leher pria yang dia tau itu Darwin Landsov suami Alexa.
"Terima kasih telah menolong anak saya." Darwin pamit dengan seorang wanita yang datang di belakang Darwin.
Oliver menggenggam tangannya apa maksud dari semua ini? Alexa di selingkuhi bahkan, suaminya memiliki anak dari wanita lain.
"Apa kau mengenal ayah pria tadi?" Frans berdiri menepuk bahu Oliver menyadarkan Oliver yang masih, menatap tajam Darwin yang sedang menikmati makanya dengan tertawa bahagia bersama keluarga kecilnya.
"Aku ada urusan mendadak." Oliver langsung mengambil kunci motornya di atas meja, meninggalkan Frans dengan bingung dengan sikap Oliver yang masih saja selalu aneh.
Flashback off.
"Apa terjadi masalah?" Alexa menatap wajah Oliver yang masih diam.
"Kau sudah selesai?" Oliver menatap mata Alexa mencari kesedihan yang wanita itu sembunyikan selama ini.
Alexa mengangguk dan merapikan tasnya Oliver mengikutinya dari belakang.kenapa tiba tiba Oliver sangat lembut padanya.
"Aku bawa mobil sendiri Oliver." Alexa melepaskan tangan Oliver saat pria itu menariknya menuju motor milik Oliver.
"Ah baiklah,kau harus datang ke apartemenku." Oliver menaiki motor dan memasang helm dan terlebih dahulu meninggalkan Alexa.
****
Alexa sudah sampai di apartemen Oliver tangannya menekan bel beberapa kali karena Alexa tak tau akses masuk.
Klikk.
Pintu terbuka Oliver yang hanya mengunakan celana jens terlihat sangat hot di mata Alexa.
"Kau ingin masuk atau hanya berdiam diri"Oliver kembali bersikap dingin membuat Alexa hanya memutar matanya dan masuk kedalam apartemen.
"Kau sedang memasak?" Alexa melihat dapur Oliver yang terlihat berantakan.
"Bukankah kau punya mata untuk melihat" Oliver di belakang Alexa kembali menjawab dengan dingin,bAlexa membalikan tubuhnya dan melemparkan tas dan kunci mobilnya.
Ia mendekati tubuh Oliver yang cukup tinggi baginya Alexa meninggikan tubuhnya untuk menyamai tingginya, ia mengalungkan kedua tangannya dan mencium bibir Oliver dengan mesra. Tangan Alexa menyusup membelai rambut lurus Oliver.Alexa mencoba menjinakkan singa di depannya.
Tidak hanya itu Oliver ternyata juga menginginkan hal yang sama tangannya, kini sudah menyusup dibalik dress merobek pakaian dalam Alexa.
"Oliver kenapa kau kasar sekali?" Alexa berbicara di sela sela ciuman mereka Oliver mendorong tubuh Alexa berbaring di sofa kulit miliknya, tangannya kini sudah melepaskan semua yang melekat pada tubuh Alexa.
"Ingat! Alexa kau hanya milikku." Oliver kembali membenamkan kepalanya di celuk leher putih milik Alexa.Alexa hanya mempu mendesah saat salah satu tangan Oliver menyentuh titik sensitif miliknya.memainkan dirinya dengan kedua jarinya.
"Alexa kau selalu basah." Oliver mengecup kedua dadanya sebelum menyatukan dirinya di dalam tubuh Alexa.
Oliver semakin membenamkan dirinya dalam penyatuan hangat mereka.
"Oliver ahh..." Alexa mencekam dan memeluk tubuh Oliver.meskipun Alexa tau Oliver hanya menjadikanya b***k s*x tapi setidaknya Alexa mengunakan perasaanya saat bersama Oliver.
Entah beberapa kali Alexa mendapatkan pelepasannya tapi, tapi dia tetap tak bisa mengalahkan Oliver
"Ahh...Alexa." Oliver itu mendapatkan pelepasannya dan kembali mengeluarkannya di dalam tubuh Alexa Oliver tak akan perduli jika Alexa akan hamil nantinya.dia akan egois merebut Alexa persetan dengan suaminya dan status Alexa.
Kini Alexa yang memegang kendali ia duduk di atas tubuh kekar Oliver tanpa melepaskan penyatuan mereka Alexa mengikat rambutnya agar tidak jatuh mengenai tubuhnya. Oliver kagum akan kecantikan dan sexy seorang Alexa dia selama ini buta saat melihat dan mendengar temanya selalu memuji Alexa.
Alexa mengecup bibir Oliver dan kembali menjalankan aksinya, memanjakan milik Oliver yang ada di di dalam dirinya.
"f**k you Alexa!!" Oliver memegang pinggang Alexa membantu wanita itu mengendalikan tubuhnya, tangan Oliver sesekali mencubit puncak d**a Alexa yang merah dan terlihat menegang.
******
Setelah percintaan mereka Alexa meminjam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu ia melihat lemari pakaian Oliver dan meminjam 1 kaos hitam Oliver semua pakaian dalamnya hancur Oliver memang ganas jika bercinta. Alexa rasa akan menyetok pakaian dalam saat menginap.
Alexa keluar dari kamar dan melihat Oliver sibuk dengan bahan makanan.
"Baby, biar aku yang masak." Alexa menggeser tubuh Oliver.Oliver menatap Alexa yang terlihat semakin sexi dengan kaos kebesaran miliknya. Hingga sebatas paha Alexa
"Baiklah aku akan melihat seorang Alexa memiliki talenta lain selain memuaskanku." Oliver mengusap paha Alexa dan menyentuh tubuh Alexa yang tak memakai pelindung apapun.
"O..liver"Alexa menyerah ia membalikan tubuhnya dan melipat tangannya di depan d**a.
"Ayolah aku lapar,kita akan melanjutkannya nanti okay." Alexa mendorong tubuh Oliver menjauh darinya tapi, bagaimanapun tenaga Oliver lebih kuat darinya.
"Kau yang memancingku Alexa,kenapa tubuhmu selalu menggoda dan aku menyukainya." Oliver meremas b****g Alexa dan membisikkannya.
Alexa hanya memejamkan mata, ingin sekali dia memukul pria m***m yang tampan di dekatnya ini hanya saja Alexa tak bisa.Pesona Oliver cukup kuat sehingga tubuhnya pun tak bisa menolak jika harus 24 jam di ranjang.
***
Alexa memandang wajah Oliver yang terlihat damai dalam pelukannya. Jika kalian pikir Alexa yang berada dalam posisi dipeluk oleh Oliver itu semua salah ia membenci posisi itu. Posisi yang selalu di lakukan Darwin terhadapnya hampir bertahun tahun pria itu memeluknya, dengan hangat tapi apa yang kalian liat semuanya hanya kebohongan.
Alexa masih tak bisa memejamkan matanya setelah percintaan mereka.di dalam hati Alexa ia masih bertanya tanya apakah pilihannya kali ini benar? Kenapa ia takut saat dia melangkah terlalu jauh bersama Oliver. pria itu malah yang paling besar menyakitinya nanti.Apa lagi hubungannya saat ini hanya menjadi p*****r Oliver? Oliver bergerak dan membuka matanya Alexa langsung menyapanya.
"Apa tidurmu nyenyak hmmm." Alexa menyisir rambut Oliver dengan tangannya. Seketika hati Oliver terketuk mendengar penuturan lembut Alexa bahkan, apa yang di lakukan wanita terhadapnya membuat Oliver merasa hatinya berdebar. Tapi kembali ia tepis Alexa tetaplah masih berstatus istri orang.
"Hmm." Oliver hanya bergumam dan melepaskan pelukan Alexa ia membuang selimut dan memakai kembali celana jinsnya.
Alexa hanya diam ketika mendapatkan perlakuan dingin Oliver. Oliver benar benar memiliki dua sifa,b aru beberapa jam lalu Oliver seakan memiliki sifat 180° berbeda dari yang biasanya menjadi pria lembut dan posesif. Tapi setelah bangun pria itu kembali menjadi Oliver es.
"Kau tak ingin makan." Suara Oliver menyadarkan Alexa yang baru saja melamun.
Ia hanya tersenyum dan bangun memakai pakai dalamnya dan juga kaos milik Oliver. Terlambat jika ia lari saat ini karena, pria dingin yang menatapnya sedikit mengubah dunia Alexa yang hancur.
"Kali ini kau yang harus memaksakan makanan untukku." Alexa mengejar langkah kaki Oliver yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya, Oliver tak menjawab bahkan bersuara sedikitpun tidak.Tetapi anehnya, Alexa malah semakin mencintai sisi misterius Oliver.
Alexa mengambil kursi meja makan dan duduk tak jauh dari pantry ia ingin sekali melihat Oliver memasak. Pria itu dengan cekatan mengelola bahan bahan Alexa yakin Oliver pria yang sering memasak, terlihat dari pria itu yang tidak kaku sama sekali memegang pisau.
"Kau terpukau?" Oliver berbicara tanpa melihatnya, pria itu sibuk menghidupkan kompor dan memasukan bahan bahan kedalam pan.
"Iya! Aku merasa tak salah menjadi p*****r?" Alexa tertawa setelah mengatakan itu tapi yang di katakan, Alexa membuat Oliver melepaskan spatula yang ia pegang hingga menimbulkan bunyi dentingan dengan wajan.
Alexa merasakan kepalanya sedikit sakit.ah mungkin karena ia kelelahan ia menumpuk kedua tangannya, di atas meja mengistirahatkan kepalanya yang terasa berdenyut.
Oliver menata dua piring pasta buatanya.ia melihat Alexa yang terlelap dengan tangan bertumpuk di atas meja.Tangan Oliver menyentuh lengan Alexa untuk membangunkan wanita itu.
"Alexa." Oliver mengusap lengan Alexa tapi tetap saja wanita itu tak terbangun Oliver menyentuh pipi Alexa, dan ia terkejut merasakan suhu yang sangat panas,Alexa demam.
"Alexa." Kali ini Oliver menggoyangkan lengan Alexa "hemm...."Alexa mengangkat kepalanya yang terasa berat.
"A..apa sudah siap?" Alexa menjawab dengan wajahnya yang pucat.
"Kau sakit Alexa? Kenapa tidak memberitahuku." Oliver marah saat melihat Alexa seperti kesakitan.
"Aku tidak apa apa hanya sedikit pusing." Alexa berusaha tersenyum agar tak membuat Oliver khawatir.tapi yang dilakukan Alexa malah membuat Oliver merasa buruk.
Ia mengangkat tubuh Alexa menggendongnya dengan bride style. Membawa tubuh itu kembali masuk kedalam kamarnya, meletakan perlahan tubuh Alexa yang semakin pucat.
"Kau ingin aku telpon Dokter." Oliver memiliki nomor dokter yang biasa menangani keluarganya.Tetapi saat Oliver ingin menelpon Dokter, tangan Alexa menghentikannya.
"Aku tak apa-apa hanya butuh istirahat dan pelukanmu." Alexa kembali meyakinkannya akhirnya Oliver hanya mengalah dan kembali meninggalkan Alexa membawakan makanan yang ia masak den air hangat serta obat penurun panas.semoga dengan ini dapat membuat Alexa dapat lebih baik.
Setelah menikmati makanan dan meminum obatnya Alexa kini telah tertidur sambil memeluk tubuh Oliver. Handphone Alexa beberapa kali bunyi di atas nakas, membuat Oliver mau tak mau melanggar privasi Alexa.
Ia melihat nama my husband calling 8 kali dan beberapa pesan masuk.
HUSBAND :
"Sayang...Kau dimana? Aku mencari dirimu di kampus?".
HUSBAND :
"Aku hanya ingin mengatakan...Bahwa aku akan pergi perjalanan ke dubai 5 hari aku berjanji akan pulang cepat love you."
Alexa :
"Aku sedang di rumah temanku."
Setelah mengirim pesan singkat itu, Oliver mematikan handphone Alex ia tak ingin istirahatnya dengan Alexa akan terganggu.
*****
Darwin tersenyum saat menerima balasan pesan Alexa meskipun hanya jawaban singkat setidaknya membuat Darwin merasa tenang.
"Sayang." Monica menyentuh lengan Darwin yang saat ini sedang menemani anak mereka Dino.
"Iya." Darwin tersenyum menatap wajah sayu Monica, wanita yang ia nikahi tanpa rasa cinta.
"Apa terjadi masalah di kantor?" Monica duduk bersila memangku Dino dan meletakan botol s**u kedalam mulut anaknya.
"Tidak! Hanya ada sedikit masalah tapi sudah aku selesaikan." Darwin mengusap rambut Dino anaknya.
"Apa pagi ini dia rewel?"
"Hanya sedikit rewel mungkin karena giginya mulai tumbuh." Monica ingin memindahkan tubuh Dino yang sudah tertidur, tapi dengan cekatan Darwin mengambil tubuh Dino dan membawanya.
Monica menatap tubuh Darwin yang membawa Dino dalam gendonganya.Monica merasa hatinya menghangat melihat peran Darwin sebagai ayah untuk Dino meskipun Darwin tak mencintainya ia berjanji akan membuat Darwin meninggalkan Alexa untuk dirinya.
Darwin menyelimuti tubuh Dino anaknya wajah Dino persis sama dengan dirinya waktu kecil. Darwin menyayangi Dino anaknya meskipun ia lahir karena kesalahan, Darwin selalu berharap semoga saja suatu hari Alexa dapat menerima Dino sebagai anaknya.
Setelah menyelimuti tubuh Dino Darwin mematikan saklar lampu dan hanya menghidupkan lampu tidur di samping tempat tidur anaknya. Dino memiliki hal yang sama dengannya Dino tidak bisa tidur nyenyak jika lampu begitu terang.
Darwin masuk kedalam kamarnya miliknya dan Monica ia melihat Monica masih terjaga dengan sebuah buku romantis di tangannya.
"Kau belum tidur?" Darwin melepaskan kemejanya dan tidur di samping Monica.
"Aku belum ngantuk apa kau sudah ingin tidur." Monica mengusap rambut Darwin yang berada disampingnya.
"Belum bagaimana kita melakukan sesuatu." Darwin semakin mendekap tubuh Monica.
Monica tersenyum dan meletakan bukunya mematikan saklar lampu.Darwin mencium bibirnya dengan rakus tangan pria itu kini telah menjelajah masuk kedalam piyama tidur miliknya.
Jika Darwin tak memiliki rasa padanya setidaknya Monica masih memiliki tubuhnya hal yang di sukai oleh Darwin
Darwin kembali menyatukan dirinya dengan Monica. Meskipun ia sering menikmati tubuh Monica itu hanyalah pelampiasan bagi Darwin karena, saat melakukannya ia hanya mengingat wajah Alexa dalam pikirannya.
................................