Jouvan mengeluarkan adonan yang sebelumnya di simpan di dalam lemari pendingin. Sekarang adonan siap untuk di giling atau di pipihkan. Rea masih berdiri di depan table top menunggu instruksi dari Jouvan selanjutnya. “Kamu mau coba?” tanya Jouvan saat Rea memandanginya. “...” gadis itu mengangguk dengan semangat. “Bisa kan? Kamu pasti tahu caranya” “Bisa dong. Cuma giling sampai pipih dengan ketebalan yang di butuhkan. Benar kan?” jawab Rea dengan yakin. Jouvan mengacungkan dua ibu jarinya di depan wajah Rea “Betul sekali. Sekarang bisa di mulai” “Yes chef!” seru Rea dengan tangan terangkat ala hormat bendera. Jouvan tersenyum kemudian menjawil gemas hidung Rea “Kamu ini lucu sekali” Di sebut lucu oleh Jouvan membuat ia tersipu malu. Rea mulai menggiling adonan dengan roll

