Rea sedang berdiri di depan pintu sebuah apartemen. Iya, Rea sedang berada di depan pintu apartemen milik Jouvan. Hampir sepuluh menit gadis itu berdiri mematung tanpa mau menekan bel apartemen Jouvan. Ia masih meyakinkan hatinya jika tidak apa-apa berkunjung ke tempat seorang pria dewasa seorang diri. Sejenak matanya terpejam saat keyakinannya sudah bulat untuk masuk. “Rea...” suara pria di hadapannya membuat Rea terkesiap. “Eh..” Tubuhnya melonjak kecil akibat terkejut Jouvan sudah ada di hadapannya menatap Rea dengan bingung. “Kenapa berdiri di sini? Kenapa nggak masuk” pria itu melihat jelas Rea menutup mata dan ia yakin gadis itu sudah berdiri sejak lama di depan pintu apartemennya. “Ah itu, mas. Baru mau tekan bel ternyata keburu mas Jouvan yang buka pintu. Jadi saya kaget” j

