Tepat jam 22.00 malam Ryan masuk kamar. Dia membawa kunci duplikat selama pergi. Betapa terkejutnya Ryan ketika masuk kamar. Kamar itu terlihat berantakan dengan bantal dan selimut yang berserakan di lantai dan ada Rizki yang sedang duduk di ranjang. "Papa udah pulang?" tanya Rizki saat Ryan berjalan mendekatinya. "Loh Rizki kok belum tidur? Kenapa kamarnya berantakan, Nak? Mama mana?" tanya Ryan mengambil remote TV lalu mematikannya. "Mama? Ada di kamar sebelah. Tadi mama yang turunin bantal sama selimut. Mama lagi nangis loh Pa di kamar sebelah." Ryan mengerutkan dahi karena bingung. Dia tidak tahu apa yang menyebabkan Kirana menangis. Dia tetap berpikiran hormon kehamilan Kirana yang membuatnya menjadi melow. "Rizki sekarang bobo dulu ya, sudah malam." "Bobonya di mana? Di k