Kedua mata Kirana membulat dan jantungnya berdebar sangat kencang saat dia merasakan sentuhan di bibirnya. Ryan tidak bisa untuk menahannya lagi karena terbakar cemburu saat Kirana menanyakan Dimas dan ingin bertemu dengan pria itu. Dasar Kirana berdesir saat sentuhan itu menjadi semakin dalam dan terasa agak kasar. Kemudian dia mulai membayangkan Ryan juga menyentuh bibir perempuan lain dengan cara yang sama. Bayangan itu memaksa Kirana mendorong d**a Ryan dengan keras agar menjauh darinya. Perasaan apakah itu? Kirana menyentuh bibirnya. "Kenapa Bapak melakukan itu?" Sebenarnya Kirana bukan kesal karena Ryan telah mencium bibirnya, tetapi karena dia membayangkan Ryan juga mencium bibir perempuan lain, padahal Ryan tidak pernah mencium perempuan lain. "Maaf, Ki, saya enggak ada niatan