Justin bangkit dan melangkah lebar menuju ke ruang depan. Ia langsung menarik lengan Je ketika mendapati gadis itu tengah mondar-mandir kebingungan di sana. “Beginilah sikap orang yang sedang merasa bersalah. Mondar-mandir kebingungan kayak cacing kepanasan!” Justin mencengkeram erat lengan kecil Je. Je menatap bingung, tidak mengerti dengan maksud ucapan Justin. “Jawab jujur! Apa yang udah kamu lakukan sama hapeku?” gertak Justin dengan suara rendah. Je menggeleng. “Aku nggak ngelakuin apa-apa.” “Pembohong!” lirih Justin dengan seulas senyum tipis. Je tersentak kaget. “Kenapa kamu ikut campur urusanku? Kamu undang Tasya kemari untuk ngerusak acara dinner-ku bersama Anggun. Apa yang ada dalam kepalamu, huh?” Je tidak mengerti dengan arti tatapan mata Justin, tajam namun le