Sudut bibirku tertarik sangat lebar, menyambut pagi dengan perasaan bahagia. Semangat yang akan berkali-kali lipat menggebu setiap kali salju pertama turun. Penghangat ruangan yang hidup menyelamatkanku dari dingin yang menggigit, sementara matahari yang pilih meringkuk hari ini dan malu-malu ke depan nanti selama winter akan membuat suhu membekukan setiap orang. Mantel, sarung tangan dan syal yang selama ini tersimpan rapi di lemari, sudah kusiapkan untuk menghangatkan diriku selama musim dingin. Orang-orang mungkin akan malas beranjak dari atas ranjang, pilih mendekap selimut erat atau bagi yang memiliki pasangan akan saling menghangatkan dibanding beristirahat. Aku harusnya sudah pulang ke Indonesia setelah sebelumnya menyelesaikan banyak ujian. Tetapi, aku menolak pulang. Tetap be