Lunch Berdua Daddy

2406 Kata

Sean Mirza tetap tersenyum dengan tatapan kagum tanpa pedulikan aku yang menatap datar. “Fay ternyata sudah besar sekali dari beberapa tahun lalu kita bertemu. Cantik, perpaduan antara kamu dan Anna.” Suara dari Ayah Sean, Om Irwan memujiku. Dia rekan kerja sekaligus teman main golf Daddy. Aku terpaksa memasang senyum. Itu pun sangat tipis. Paling tak disangka ketika Sean tiba-tiba beringsut maju, aku pikir hanya untuk bersalaman tetapi tangannya berada di pinggangku dan dia memeluk sok akrab. Wangi Musk langsung menusuk hidungku. Wanita lain mungkin akan langsung berbinar oleh pesona Sean Mirza miliki. Wajah tampan, kantong tebal dengan kartu-kartu berderet. Belum lagi berasal dari keluarga yang terbilang kaya raya. Tetapi, tidak berpengaruh padaku. Sean tidak punya sesuatu yang menan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN