Hot Romantic

2191 Kata

“Kamu di sini?” tanyaku pada Sean setelah sempat tak percaya beberapa detik jika kami bertemu di sini. Sean selalu menunjukkan senyum terbaiknya setiap kali berhadapan denganku. “Kebetulan yang menarik, kan?” tanyanya. Aku hanya menatap dia datar, tidak tertarik untuk tersenyum dengar kalimatnya tersebut sebab yang kuharapkan adalah Alyan bukan dia. Lebih memilih merangkul Aric yang aku lihat dari ekspresinya sama saja denganku, datar. Tak heran, Aric pernah mengatakan padaku bila dia tak berharap punya kakak ipar seperti Sean. Bagi Aric kurang menantang, apalagi bagiku. Dari banyak hal di antara aku dan Aric, meski aku kerap menjulukinya kembaran Daddy tapi dalam hal ini baru kami kompak. Sejalan pikiran jika Sean kurang menantang untukku, dunianya tak menarik juga untuk dijadikan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN