6

1031 Kata

Aliya benar-benar gelisah. Revan sudah menemukannya sekarang dan Revan juga sudah tau jika Arisa adalah anaknya. Sejak tadi malam Revan sudah mulai menghubunginya kembali, biarpun Aliya tidak membalas pesannya atau hanya menjawab dengan singkat, tetapi pria itu tidak berhenti menghubunginya.  Aliya bahkan tidak menangkat semua panggilan dari Revan. Karena terlalu memikirkan Revan, ia tidak sadar jika sedari tadi Putra mengetuk pintu ruangannya. Merasa tidak ada sahutan apapun Putra membuka pintu ruangan Aliya dan melihat rekan kerjanya itu ternyata sedang melamun. Putra berjalan mendekat kearah meja Aliya dan menggerakkan tangannya di depan wajah Aliya. Apa mungkin nih cewek kesambet? pikirnya. "Hoi! Ngelamu mulu!" ujar Putra sambil menggebrak meja. Walaupun tidak terlalu keras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN