“Nanti mau tidur di rumah Kakek atau Paman Azzam saja, Dek?” Tangan Renjana kembali terulur untuk meraih tangan Sera lalu membawanya untuk dia kecup-kecup. Kini mereka dalam perjalanan ke Bandung di Sabtu yang cerah. Mobil yang dikemudikan Renjana sudah memasuki wilayah Cisarua. Sera pun membawakan bolu pisang buatannya semalam untuk Bibi Hanna dan Paman Azzam. “Bebas saja, si, Mas. Aku tidak masalah di mana saja, yang penting sebelum pulang kita mampir ke makam Kakek, ya.” “Siyapp.” “Apa hari ini saja ke makam Kakek, ya, Mas? Setelah dari lapas, nanti mampir ke rumah Kakek dulu, kali, ya?” “Boleh, Dek. Pacaran dulu ya di rumah Kakek?” Renjana menaik turunkan alisnya penuh makna, dan pahanya langsung ditabok oleh Sera. “Sudah hijau lampunya, Mas.” Sera memperingatkan, pun

