Bab 41 | Kabar Pertama

2613 Kata

“Gara-gara tindakan asusila kamu, Papa jadi gagal berbesan dengan Wiratama!” Nadhif Amerta menutup koran yang sedang dibacanya dan menatap tajam pada putranya yang sedang menikmati sarapan. Galih yang lagi-lagi mendengar amarah papanya langsung menghentikan suapannya, selera makannya langsung amblas. “Siapa yang mengajari kamu menjadi penjahat kelamin dengan tebar benih di sana-sini, hah?! Check in dengan mantan saat waktu pernikahan tinggal menghitung jam! Di mana otak kamu, Galih?! Bisa-bisanya kamu pergi di malam menjelang pernikahan tanpa ada satu orang pun yang tau!” Pria paruh baya yang masih terlihat bugar itu meletakkan korannya di meja makan sambil membantingnya kuat. “Minimal jika ingin menebar benih, lihat dulu bibit bebet bobotnya! Ini hanya public figure dari keluarga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN