“Sore, Pak Renjana … Silahkan ikut saya, sudah ditunggu oleh Pak Arjuna.” Renjana langsung disambut hangat oleh resepsionis di lantai tersebut dan diantar menuju ke depan meja sekretaris ayah mertuanya. Sekretaris itu langsung beranjak dengan senyum ramah lalu mengetuk pintu ruangan sang atasan. “Pak Arjuna, tamunya sudah datang.” “Silahkan masuk, Pak. Sudah ditunggu oleh Pak Arjuna.” “Terima kasih.” Pintu kembali ditutup dari luar, dan Renjana langsung disambut dengan senyum hangat ayah mertuanya. “Assalamualaikum, Ayah.” Itu pertama kalinya Renjana memasuki ruang kerja ayah mertuanya. “Waalaikumsalam, Abang … Masuk … Masuk ….” Oh, nadanya tidak kalah bersahabat dengan panggilan akrab yang sangat Renjana sukai, sudah persis seperti anak sendiri. Renjana melihat Ayah

