Bab 64 | Mengkhianati Janji

2714 Kata

Cantika berlari dari sana dengan jantung yang rasanya tercabik-cabik dan harga diri yang dilucuti oleh Sera. Air matanya memang berlinang di wajah, namun tatapan itu penuh dengan dendam kesumat. "Wanita sialannn!" desisnya lirih sambil menghapus kasar air matanya, tangannya mengepal kuat hingga kukunya melukai telapak tangan, namun tidak dia pedulikan. “Kak!” Aida berusaha mengejar dan hidungnya nyaris patah karena bertabrakan dengan pintu yang ditutup keras oleh Cantika. “Argghh! Kenapa? Kenapa seperti ini?!” Cantika melempar selimut, bantal dan semua yang ada di ranjang. “Kak! Tenang dulu!” Aida terlihat kewalahan, meski hatinya juga meledak-ledak sebab ucapan istri abangnya itu sangat kejam. “Kamu bilang dia hanya wanita manja, Da?! Tidak bisa apa-apa, dan hanya bisa menyus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN