Renjana tersenyum hangat sambil mengusap anak rambut Sera yang menutupi kening.
“Apa aku tadi keterlaluan, Mas? Ucapanku pasti menyakitkan, ya?” Nada suara Sera terdengar lirih, wajahnya pun meringis setelah mencerna semua ucapannya untuk Cantika.
“Tidak. Kamu keren, Mas sampai terpesona. Yang lain juga.”
Renjana tetap tersenyum menatapnya, dengan tangan yang tidak bisa diam.
Kini, mereka sudah berbaring di ranjang dan saling memeluk berhadapan.
Barbeque party malam itu berjalan tidak seperti yang mereka harapkan, setelah kepergian Cantika, keheningan jelas melanda.
Hingga akhirnya suara Yudha dan Marcel memecah keheningan, mereka meminta maaf dan menjelaskan pada Sera jika apa yang Cantika katakan pada mereka sangat berbeda jauh dengan fakta yang ada.
Mereka tidak tau jika C
