“Papa?!” Riry berseru ketika melihat Ryan masuk ke lobi apartemen. Gadis kecil itu sudah mengenakan seragam rapi, siap berangkat sekolah. Ryan merentangkan tangannya, menyambut Riry yang berlari ke arahnya. Ekor mata Ryan melihat Nina yang juga berjalan ke arahnya. “Kamu yang mau antar Riry ke sekolah?” tanya Ryan. Nina tak menjawab. Ia melirik wanita di samping suaminya. “Siapa dia?” “Oh, ini—” “Hai, kenalin… aku Sherly. Aku tetangga baru Ryan,” jawab Sherly sumringah. Ia mengulurkan tangan, mengajak bersalaman. Nina mengernyit. Ia tak suka dengan gelagat wanita itu. Seolah dengan sengaja bersikap centil dan menempel-nempel pada Ryan. Dan yang membuatnya semakin kesal adalah Ryan tampak biasa saja, seperti tak peduli. “Kalau kamu?” lanjut Sherly. Nina menatap tangan Sherly yang me