Ryan dan Nina telah menyatukan bagian intim mereka. Bergerak ritmis sesuai insting dan naluri masing-masing. Nina sama sekali tak menahan suaranya, ia melenguh nikmat, membiarkan suaranya lepas memenuhi langit-langit kamar Ryan. Dan ternyata ini membuat Ryan semakin bersemangat. “Ah, ini enak banget, Nina,” desah Ryan sembari menggerakkan pinggul dan menciumi wajah istrinya. “Aku juga… enak, Mas, ah…!” Nina semakin mengeratkan pelukannya di leher sang suami, begitu juga Ryan, ia pun memeluk tubuh mungil istrinya erat sembari terus bergerak cepat, menjemput pelepasan. “Uh!” Ryan melenguh tertahan, ia telah tiba di puncak kenikmatan itu, pelukannya semakin erat. Tubuh Nina pun menegang, menjemput pelepasan yang begitu memabukkan. Seluruh tubuhnya bergetar, kewanitaannya berkedut memeras