Tubuh mereka bergerak ritmis seiring dengan semakin tingginya gairah dan nafsu yang menyelimuti sepasang insan manusia itu. Ryan memeluk tubuh mungil istrinya erat, mendekapnya hingga tak ada celah yang tersisa. Nina mengerang dalam pelukannya, erangannya cukup keras hingga Ryan harus membungkamnya dengan ciuman. Khawatir terdengar oleh Evan yang berada di kamar sebelah. “Aku tahu ini luar bisa, Sayang. Tapi pelankan suaramu, kamu mau Evan denger kita lagi begini?” ucap Ryan sembari memberi satu kecupan lembut di bibir ranum Nina. Nina menggigit bibirnya sendiri, menahan desahan yang nyaris lolos. Ini terlalu nikmat untuk ia tahan. Dorongan Ryan di bawah sana membuatnya mabuk kepayang. Wajahnya memerah, matanya terpejam erat, merasakan sensasi layaknya ekstasi. “Nina, aku udah deket.” R