Nina menangis di dalam mobil, di belakang kemudi. “Bodoh, bodoh, bodoh!” Ia membenturkan kepalanya, merutuki dirinya sendiri. “Bisa-bisanya nggak tahu kalau Riry ternyata alergi kacang.” Ia sungguh-sungguh menyesali ketidaktahuannya. Wajah Ryan yang marah, tatapan tajam dan dinginnya masih terbayang jelas di benak Nina. Menunjukkan seberapa fatal kejadian kemarin. Melihat kondisi Riry yang lemas tak berdaya juga membuat Nina lebih dari paham bahwa alergi yang dialami Riry sangat serius. Maka ia berjanji akan menebus kesalahannya. Sebelum itu, ada hal yang harus ia konfirmasi lebih dulu. Untuk itu, Nina menelpon Rani. “Kok nggak diangkat sih?” gerutunya ketika hanya ada nada sambung yang terdengar hingga belasan kali. Nina tak menyerah, ia kembali menelpon Rani. Pengasuh Riry itu sudah