Nina sedang bermain puzzle dengan Riry saat Ryan pulang ke rumah. “Papa datang!” Riry berseru senang, langsung beranjak meninggalkan papan puzzle-nya yang belum selesai. Nina tertawa melihat tingkah putrinya, ia ikut beranjak, menyambut suaminya. Ia mencium punggung tangan Ryan, mengecup sekilas bibir tipis suaminya, lantas menatapnya lembut. “Gimana di rumah sakit?” “Lagi rame banget pasien anak di rawat inap, Riry hati-hati, ya? Lagi musim diare nih kan mulai hujan.” “Siap, Papa! Riry selalu cuci tangan kok sebelum makan,” sahut Riry sambil berjalan kembali ke papan puzzle-nya. Sementara Nina mengekor suaminya, ada yang harus ia bicarakan. “Mas,” panggilnya pelan. “Kenapa, istriku?” Wajah Nina langsung merona, ia selalu berdebar setiap mendengar panggilan itu. “Habis ini mau ngap