“Mas, tapi aku harus ke rumah mama sekarang,” lirih Nina disertai desahan nikmat akibat ulah Ryan di kedua dadanya yang kini telah terbuka. Sepasang suami istri itu masih bertahan di ruang makan. Pakaian Nina sudah terbuka di bagian atas. Ryan tak menggubris, ia terus bergerilya, memberikan sentuhan lembut dan memabukkan di kedua area sensitif istrinya. Membuat Nina merapatkan pahanya, menjepit tubuh Ryan di sana. “Mas… besok aja gimana? Ah, Mas… gimana ini…,” desah Nina sambil memejamkan mata. “Apanya yang gimana?” Ryan mendongak sejenak, mengecup bibir istrinya yang sedikit terbuka. Nina membuka matanya, menatap suaminya sayu. “Aku… harus ke rumah mama,” lirihnya dengan nafas sedikit terengah. “Iya, habis ini aku anter.” Ryan kembali mendaratkan ciuman di permukaan kulit istrinya.