“Keysha itu… sedikit ada kelainan mental sejak kecil.” Brian memulai ceritanya, menyebut nama adiknya. Nina tertegun. Matanya mengerjap-ngerjap, menatap gadis remaja yang kini terlihat sibuk bermain di beranda, entah bermain apa. Padahal di matanya tadi, gadis remaja itu terlihat sama saja dengan remaja lainnya. Tampak ‘normal’. “Bokap gue udah meninggal waktu gue masih SMA. Kalau nyokap… menghilang sejak tiga tahun lalu. Nggak kuat sama omongan tetangga soal adik gue.” Nina menggigit bibir, menatap prihatin pria yang kini tertunduk menatap gelas minumannya. Ia bisa membayangkan seberat apa hidup Brian selama ini. “Awalnya gue sama Keysha tinggal di rumah peninggalan orang tua gue. Tapi sejak nyokap menghilang, omongan tetangga soal adik gue makin menjadi-jadi. Makanya gue jual aja rum