Tak ingin melihat Vania terus mengomel, mungkin karena lelah berdiri, Verrel langsung mengangkat tubuh mungil itu menuju kamar, agar tak lelah. Vania menyembunyikan senyumnya dengan wajah bersembunyi di d**a bidang Verrel, hingga pria itu merebahkan tubuh mungil itu dengan sangat hati-hati. Verrel menaruh ponselnya di atas nakas, di sisi tempat tidur, lalu mendekatkan diri kearah Vania, dan memeluk Vania sembari mengelur perut wanita yang tengah menahan cemburu. “ Ayoolah sayang, jangan ngambek lagi, kasihan anakku di dalam bingung mikirnya, ini kenapa mamaku doyan cemberut ya, padahal papaku sangat ramah dan suka tersenyum, nah gimana coba kamu jawabnya?” Ujar Verrel yang langsung berteriak karena tangan Vania telah mencubit perut Verrel karena meledeknya. “ Emangnya dia di dalem mera

