Panik

1144 Words

Keanehan sikap Vania membuatnya mengerutkan dahi, lalu ia bangkit dari duduknya dengan membawa secangkir kopi dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lagi memegangi ponselnya, menunggu pesan singkat yang biasa ia terima dari janda muda yang telah mencuri sebagian hatinya dan mengisi ruang hampa yang selama ini tak terjamah orang lain. Kerinduan menyelimuti hatinya. Membuatnya menghela nafas panjang, ingin rasanya ia selalu berada di dekat sang janda, tapi apalah daya pekerjaannya saat ini sedang membutuhkan kehadirannya dan dirinya tak dapat menghindari. Dahi Verrel berkerut ketika mendapati ponsel Vania masih mati. Ia berfikir apakah Vania tertidur karena lelah setelah meeting perusahaan yang di lakukan di puncak? Bisa jadi ia mengambil cuti untuk beristirahat. Verrel merasa santai ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD